Jumat, 28 Oktober 2011

Wow! Ponsel Ini Bisa Dilipat Layaknya Kertas


INILAH.COM, Ontario – Dalam beberapa tahun ke depan, ponsel dan tablet PC bisa dilipat layaknya kertas dan bisa disimpan dalam saku. Saat ini, prototipe perangkat ini sudah ada. Seperti apa?









Direktur Human Media Lab Roel Vertegaal di Queen’s University akan memamerkan prototipe perangkat yang diberi nama PaperPhone itu di konferensi Association of Computing Machinery’s Computer Human Interaction di Vancouver pekan depan.


“Ini masa depan. Semuanya akan tampak dan terasa seperti ini lima tahun mendatang,” katanya. Komputer ini tampak, terasa dan beroperasi seperti kertas kecil yang interaktif, lanjutnya. “Anda bisa berinteraksi dengan cara melipatnya guna mengubahnya menjadi ponsel atau lembaran 'kertas' untuk menulis dengan pulpen”.


Tampilan PaperPhone merupakan layar tipis fleksibel berukuran 3,7 inci. Ketika dokumen bisa disimpan di layar yang lebih besar, kantor-kantor tak akan lagi membutuhkan kertas atau printer, ungkap Vertegaal.


“Kantor tanpa kertas segera terwujud. Semuanya bisa disimpan secara digital dan Anda bisa menumpuk perangkat ini layaknya kertas biasa atau meletakkannya di sekitar meja,” imbuhnya.


Studi film komputer tipis yang bisa dibengkokkan ini akan diterbitkan di konferensi itu. Selain ponsel kertas, Vertegaal juga akan memamerkan komputer gelang yang disebut Snaplet. Menarik bukan?






sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8636135

10 Fakta di Balik Kisah Cinta Raffi Ahmad & Yuni Shara



Jakarta Gara-gara dikabarkan putus, hubungan cinta Raffi Ahmad dan Yuni Shara kini tengah menjadi sorotan publik. Ini dia fakta-fakta di balik kisah asmara mereka berdua.

1. Jadian Sejak 2009
Hubungan percintaan antara Raffi Ahmad dan Yuni Shara mulai terungkap ke publik pada awal 2009. Awalnya, Raffi maupun Yuni berusaha menutup-nutupinya.

Hingga akhirnya, saat hadir di konser ulang tahun ke-15 GIGI yang digelar Maret 2009 lalu keduanya terlihat sangat mesra. Namun, saat ditanya status hubungan mereka, Raffi dan Yuni hanya senyum-senyum.

2. Beda Usia yang Cukup Jauh
Saat ini, Yuni telah menginjak usia 39 tahun, sementara Raffi kini berusia 24 tahun. Perbedaan usia mereka 15 tahun.

3. Yuni Mengubah Penampilannya
Sejak berpacaran dengan Raffi, Yuni pun mengubah penampilan mulai dari gaya pakaian hingga potongan rambut. Kakak Krisdayanti itu jadi terlihat lebih muda.

4. Raffi Menumbuhkan Jambang dan Jenggot
Tak hanya Yuni, Raffi juga mengubah penampilan. Supaya bisa mengimbangi umur sang kekasih, Raffi pun berusaha tampak lebih dewasa. Presenter acara 'dahSyat' itu juga terlihat menumbuhkan jambang dan jenggotnya.

5. Rilis Lagu Duet '50 Tahun Lagi'
Raffi dan Yuni tak ketinggalan tren merilis lagu duet seperti pasangan selebriti lainnya. Pasangan itu pun memamerkan kemesraan mereka lewat lagu '50 Tahun Lagi'.

6. Sering Pacaran di Bioskop
Seperti pasangan lainnya, Raffi dan Yuni suka pacaran di bioskop. Yuni pun mengakui jadi hobi nonton film setelah berpacaran dengan Raffi.

7. Yuni Main Film Perdana

Bertahun-tahun eksis di dunia hiburan, Yuni akhirnya mencicipi dunia akting. Yuni menyuguhkan aktingnya lewat film berjudul 'Rumah Tanpa Jendela', yang juga dibintangi Raffi.

8. Sering Putus-Nyambung
Hubungan cinta Raffi dan Yuni seperti lagu milik BBB, 'Putus Nyambung'. Sejak pacaran 2009 lalu, mereka beberapa kali dikabarkan sempat putus.

9. Yuni Tak Suka Hubungannya Jadi Bahan Ejekan di 'dahSyat'
Raffi sangat melekat dengan acara musik 'DahSyat'. Namun, kabarnya Yuni tak suka menyaksikan acara itu karena hubungannya dengan Raffi sering menjadi bahan ejekan presenter lainnya, seperti Olga Syahputra dan Luna Maya.

10. Selalu Digosipkan Tak Direstui Keluarga
Hubungan cinta Raffi dan Yuni tidak pernah lepas dari gosip. Yang selalu terdengar, ibunda Raffi, Amy Qanita konon tak merestui hubungan anaknya dengan Yuni. Namun, Yuni membantahnya. Ia mengaku bisa menjalin hubungan baik dengan Amy.

http://hot.detik.com/read/2011/10/26/223005/1753472/230/10-fakta-di-balik-kisah-cinta-raffi-ahmad-yuni-shara?h991101207

Tips Hindari Mata Lelah Di Depan Monitor

Bila anda bekerja di depan komputer tampak pandangan terfokus pada monitor untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, pernah mengalami kelelahan pada mata ? Hal ini tergantung pada kekuatan mata saat berkerja di depan layar monitor. Jika anda merasakan pening atau pedih pada mata maka harus dihindari karena lambat laun akan merusak penglihatan anda, berikut adalah tips menjaga kondisi mata kita.

1. Jaga jarak mata pada monitor.
Pastikan jarak anda dengan monitor sesuai dengan yang disarankan oleh para ahli mata, jarak aman antara mata dan monitor yaitu 20-40 inci (50-100 cm) dari mata. Jika terlalu dekat berbahaya juga untuk mata oleh sebab itu perhatikan posisi duduk anda dengan monitor tersebut, seandainya masih kesulitan melakukan aktivitas kerja seperti membaca padahal sudah berada pada jarak ideal coba lakukan dengan membesar ukuran fontnya sehingga kita merasakan nyaman saat melakukan aktivitas di depan komputer.

2. Gunakan LCD, singkirkan CRT
Hal ini berhubungan dengan alat atau piranti hardware anda, saat ini perkembangan teknologi sangat tinggi, apalagi untuk monitor komputer hampir sebagian besar menggunakan layar LCD. Oleh sebab itu gunakan piranti LCD dibanding CRT, CRT merupakan monitor tabung yang memberikan efek yang kurang baik untuk mata selain itu CRT membutuhkan energi listrik sangat besar. Perbandingannya satu monitor CRT sama saja menggunakan lima monitor LCD, atau solusi yang lain jika masih menggunakan CRT yaitu menggunakan filter anti radiasi hal ini untuk meminimalisir pandangan langsung terhadap monitor.

3. Setting monitor

Monitor yang ada saat ini banyak menyediakan preset display mode sehingga dapat memudahkan kita mengganti setting pada layar monitor, termasuk memberikan level pada brightness dan hal ini juga harus disesuaikan dengan kenyamanan penggunanya.

4. Pakai kacamata anti radiasi
Tips keempat ini memang merupakan saran akan tetapi ada baiknya jika anda memiliki cukup biaya untuk membeli kacamata anti radiasi. Kacamata anti radiasi dapat dikatakan relatif mahal tapi efektifitas dalam fungsinya sangat berguna bila kita menggunakan komputer yang berbeda. Kacamata anti radiasi dapat dibawa kemana-mana selain itu dapat berfungsi bukan hanya melindungi mata dari monitor akan tetapi dari cahaya lampu mobil, radiasi tv dan lainnya.

5. Istirahatkan mata secara berkala
Berikutnya cara termudah yang kita dapat lakukan yaitu mengistirahatkan mata secara berkala, sehingga tidak terus difokuskan pada pekerjaan di depan monitor, setidaknya membutuhkan lima hingga sepuluh menit untuk melakukan istirahat terhadap mata. Bukan hanya istirahat saja, anda dapat melakukan aktifitas penyegaran mata dengan melihat sekitar kita sebagai alihan normalitas pada mata atau dapat dilakukan juga dengan mencuci muka supaya kita merasa segar.

Tips ini semoga dapat menjadi jalan keluar bagi anda yang memiliki aktifitas sangat tinggi di depan monitor, tidak salahnya sesuatu yang baik itu dilaksanakan untuk kesehatan khususnya mata agar dapat terjaga dengan baik. Selamat mencoba....

TAMBAHAN



ohya, cuman mau nambahin dkit berdasarkan saran dari dokter. beliau bilang ke ane biar mata ga lelah, tiap max 1 jam skali, coba agan ngeliat pemandangan hijau (yang alami, mis:hijau pohon, gunung, sawah dll) ato ngeliat garis horizontal.. gunanya bwt ngurangin kelelahan mata.
bwt yang kerja di kantor yg dituntut harus mantengin monitor sampe berjam2 sehari, ada baiknya, nyediain vas bunga seger di samping meja kerja klo emg lokasi kantor di gedung yg jauh dari pemandangan alami.
semoga membantu



Celana Jeans lebih baik jangan dicuci !

Celana jeans adalah jenis pakaian yang sering dipakai sehari-hari. Agar penampilan Agan maksimal, Agan perlu memilih jeans dengan cermat. Artinya, tak hanya memilih dari segi model yang sedang ngetren, atau yang sesuai bentuk tubuh Agan, tetapi juga dari segi bahannya.

kenapa jeans lebih baik tidak dicuci ?bukan tidak boleh dicuci tetapi jangan sering dicuci atau dicuci nya 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.coba perhatikan jeans agan,jeans kalo sering di cuci bahan nya akan tidak original lagi,karena sabun\diterjen sudah berkali2 digosok ke jeans agan.Tetapi kalau jeans agan kotor silakan jeans agan dicuci dan di strika .coba liat jeans2 mahal seperti Nudie,nudie di cuci 6 bulan sekali bahkan ada yang 8 bulan sekali.coba agan bedakan bahan jeans agan yang pertama kali agan beli sama jeans agan sekarang,tentu bedakan ?



kalau ada putih2 seperti pic di atas,maka jeans agan semakin bagus

Penampakan Jeans Nudie

Spoiler for Jeans Nudie:



[Nudie wajib jarang dicuci\dicuci nya 6 bulan sekali karena kalau sering dicuci bahan nya akan kaku]



Empat Penyakit Teranyar Saat Ini (MUST READ!!!)


Empat penyakit manusia jaman sekarang antara lain :


1.Ogah-Prihatinis (Ogah-Menderitasis)

Penyakit yang disebabkan oleh Virus SSG (Suka-Suka Gue) ini gampang menyerang pada anak-anak remaja, tetapi kalau tidak hati-hati, orang tua pun bisa kena.

Gejala-gejalanya :
- Biasanya nafsu makan tinggi, badan cepat besar, bongsor, gemuk, dan bawaannya pingin happy-happy, senang-senang melulu dan ogah menderita.
- Malas, lesu dan badan mudah capek dalam bekerja atau belajar, maka biasanya pasien menjadi lebih suka menonton daripada membaca atau bekerja.
- Sebagai akibatnya daya tahan tubuh turun, mudah ngantuk, mudah lupa dan akibatnya akan menaikkan kadar kolestotol (Biasanya disebut jerawat). Penyakit ini susah disembuhkan. Sampai sekarang ini belum ada obat yang manjur untuk mengatasinya. Ini sangat merepotkan keluarga, guru, pasangan hidup, bahkan Tuhan pun pusing!

2. Gila-Hartanitis


Penyakit ini dsebabkan olah Virus HUV (Hidup Untuk Verut). Biasanya menyerang kaum dewasa yang sudah bekerja, alias tahu duit. Lebih ganas daripada anjing gila ataupun sapi gila.

Gejala-gejalanya :
- mata menjadi hijau (Alias mata duitan!)
- Tenggorokan kering dan terasa haus terus (Haus uang, haus barang, haus sukses, dll.)
- Susah tidur, otak berputar-putar terus!
- Pasien ini hanya bisa tidur 3-4 jam saja sehari.
- Kalau sudah parah, penyakit ini akan membuat pasiennya hilang ingatan. Maka perlu cepat-cepat dilarikan ke tempat-tempat ibadah. Jika perlu, setelah konsultasi dengan dokter, boleh juga diminta opname di pondok pesantren.

3. Gengsianisis

Penyakit imi menyerang segala umur, dari anak2 sampai oma2. Penyakit ini ditularkan dari mulut ke mulut, dan juga lewat layar kaca. Penyebab belum terdeteksi, nampaknya asli dari dalam dari sendiri, setan pun kagak tau…

Gejala-gejalanya
- Kepala mendongak keatas, wajah menyeramkan, dan gampang marah, karena penyakit ini menyerang otak pengendali rasa malu dan menaikkan kadar sombongsit sehingga pasien akas merasa lebih dari yang lainnya.
- Khusus untuk pasien berusia muda, penyakit ini membuat pasien alergi terhadap terik matahari, suka yang halus-halus saja, serta demen di ruangan ber-AC, berjam-jam di salon, doyan jamu-jamuan, lotion dan segala perawatan tubuh. Kalau sudah parah, penyakit ini bisa sungguh amat sangat menakutkan.
- Pasiennya gampang lupa, lupa pada dirinya, lupa pada temannya dan lupa pada “Pencipta”-Nya.

4. Shopping Syndrome

Penyakit ini biasa menyerang kaum wanita, terutama umur 17-55 tahun.

Gejala-gejalanya :
- Kalau melihat baju dan sepatu baru, mata susah berkedip, wajah berbinar-binar, tangan gemetaran dan mulut ngiler.
- Kaki tak bisa diam, tak betah dirumah, dan pingin keluyuran mulu ke supermarket. Kalau sudah parah, penyakit ini tidak tanggung-tanggung serangan :
- Stadium 2 : Dompet sendiri.
- Stadium 3 : Dompet teman alias ngutang.
- Staduim 4 : Dompet suami bisa amblas.





Durian Goreng ?? || Enak Banget GAN


KOMPAS.com - Durian Goreng? Wahh... kayaknya enak ya, membayangkannya saja saya sudah sangat tergoda. Glek... glek... he-he... Seperti apa ya durian goreng itu?

Ya itulah salah satu menu yang ada di Kurayu Resto yang berada di Ruko Mediterania, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jumat sore itu kebetulan sedang berada di area Kelapa Gading, jadilah kami mampir ke Kurayu untuk mencoba Duriann Goreng yang menjadi buah bibir di lingkungan tersebut. Restoran ini terbilang baru lho, berdiri sejak bulan Februari 2010 dan memang sengaja menggunakan nama Kurayu. “Kurayu kau makan,” ujar pemiliknya.

Nama Kurayu sendiri mirip dengan nama Yuraku, restoran Jepang yang berada di daerah Kelapa Gading juga. Ternyata Yuraku dan Kurayu memang berhubungan, pemiliknya adalah Ibu dan Anak, wow hebat ya.

Makanan yang ditawarkan di Kurayu juga lumayan beragam, ada Nasi goreng, Soto Betawi, Sop Buntut, Ayam Goreng, Rawon Sengkel, Udang Mayonnaise, dan masih ada beberapa lagi menu lainnya. Nah sesuai dengan tujuan awal tadi, kami ingin mencoba Durian Goreng ala Kurayu. Jadi kami pesan 3 buah Durian Goreng, plus Soto Betawi dan Nasi Goreng Ikan Asin. O iya kami juga pesan Es Rainbow untuk hidangan penutup.

Yang pertama datang adalah Durian Gorengnya, glek-glek... aromanya sangat menggiurkan euy. Kress... renyah di luar, tapi begitu digigit terasa lembut di dalamnya. Duriannya sangat terasa sekali, Yummy banget. Yup si duriannya sudah dihaluskan (tanpa biji) dibungkus dengan kulit lumpia tipis, baru deh di goreng dengan tepung. Ini enak banget lho, 3 buah durian goreng habis dalam sekejap. Enak banget untuk disantap dalam keadaan hangat. Kami pun pesan 2 buah lagi, he-he... enak banget soalnya.

Kalau Soto Betawi disini juga agak sedikit berbeda dengan soto betawi pada umumnya, karena dia tidak menggunakan santan, melainkan menggunakan susu sebagai pengganti santan. Rasanya gurihnya memang sedikit berbeda, tapi ini juga enak kok.

Nasi Goreng Ikan Asinnya juga sangat menggiurkan, penampilannya memang pucat, tidak coklat gelap seperti nasi goreng pada umumnya. Karena ini tidak menggunakan kecap manis. Menurut pelayannya menu ini juga merupakan salah satu menu terlaris. Tidak heran juga, karena nasi goreng ikan asinnya memang enak. Apalagi kalau dibuat pedas, wuih mantap deh, pedasnya bercampur dengan potongan ikan asin kecil-kecil. Nyam nyam.... aromanya pun berbeda dengan nasi goreng lainnya.

Weittss mantap deh Durian Goreng dan Nasi goreng Ikan Asin ala Kurayu ini. Buat para pecinta durian, rasanya Anda harus mencoba Si Durian Goreng ala Kurayu ini

Spoiler for Soes Durian Goreng:




Spoiler for Lumpia durian goreng:




Spoiler for Durian Goreng Tepung:




Spoiler for Durian Goreng Keju:





Perempuan-perempuan di Kelam Malam



Rangkaian kereta listrik sore melintasi jalur yang tak jauh dari sebuah stasiun di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuat gubuk-gubuk kecil beratap terpal biru di sisi kanan-kirinya bergetar dan burung-burung gereja yang semula hinggap di pagar pembatas beterbangan.

Namun, laju kendaraan beroda besi itu tak membuat anak-anak menghentikan permainan. Beberapa perempuan dan laki-laki dewasa yang duduk di bangku-bangku kayu sambil mengobrol juga tak menghentikan pembicaraan, bahkan dari balik tirai sebuah gubuk berdinding tripleks seorang anak tampak tertidur pulas di sebuah dipan kayu.

Bau busuk yang meruap dari tumpukan sampah dan onggokan tinja di sela rel saat angin sedikit kencang berembus juga tak mengusik para pemukim yang sepertinya sedang menikmati jeda dengan bermalas-malasan.



Permukiman itu baru benar-benar "bergerak" setelah kereta terakhir melintas pada pukul 18.20 WIB. Hampir serempak orang-orang berjalan menuju ke tengah jalur kereta. Sejumlah pria mengusung meja dan kursi-kursi kayu yang semula bertumpuk di antara gubuk, beberapa orang membangun tenda-tenda dari terpal biru dan oranye, ada pula yang membangun ruang-ruang kecil dari lembaran tripleks.

Para perempuan bergerak ke arah sama, sebagian dengan menggendong bakul berisi aneka dagangan dan langsung menatanya di atas meja kayu yang telah disiapkan di tengah jalur. Ada minuman ringan, macam-macam kudapan terbungkus plastik, dan beberapa botol arak dari beras.

Di salah satu kios, seorang laki-laki tua, setelah membersihkan kaca lampu petromak dan memasangnya, lantas membuka sebuah koper hitam dan kotak plastik. Isinya ratusan atau mungkin lebih dari seribu kemasan aneka jenis tisu basah, kondom dan obat-obatan.

Laki-laki tua itu kemudian mengaitkan kemasan-kemasan kecil tisu, kondom, dan macam-macam obat pada tali yang dipasang di dinding kios.

Deretan beragam obat kuat, pil kontrasepsi, obat antiinflamasi, serta jenis-jenis antibiotik, seperti Ampicilin, Amoxicilin, Thiamphenicol, dan Penbritin, itu membentuk deretan rapi.

Ketika gelap turun dan separuh barang dagangan lelaki tua itu telah tertata, puluhan laki-laki dan perempuan sudah meramaikan kawasan jalur kereta.

Semakin malam, semakin banyak orang yang datang meski tak ada acara rapat, unjuk rasa, pasar malam, atau pertunjukkan dangdut.

Orang-orang hanya terlihat duduk bergerombol di antara rel, mengerumuni pedagang, atau berbincang-bincang di dalam tenda-tenda terpal berpenerangan minim yang memutar lagu dangdut.

"Jangan salah, di sini mereka bukan hanya duduk-duduk, tetapi saling menaksir dan melakukan negosiasi harga, melakukan transaksi seks," kata pegiat AIDS, Baby Jim Aditya.

Di antara laki-laki dan perempuan beragam usia yang berkerumun di jalur kereta itu ada N, seorang perempuan penjaja seks yang usianya kini 40 tahun.

Perempuan asal Subang yang mengaku telah empat kali menikah dan punya empat anak itu bekerja di kawasan jalur kereta api sejak tahun 2000.

"Tadi, sih, berangkat pakai jaket dan celana panjang, sampai sini langsung dibuka. Memang harus seperti ini, namanya juga kerja beginian," kata perempuan berambut lurus itu.

N, yang mengenakan celana hitam selutut dan kaus merah muda tanpa lengan berkerah rendah, berbincang sambil bersedekap, berusaha menahan dingin udara malam yang sedikit basah.

"Syukur anak-anak sekarang sudah besar. Yang pertama sudah menikah, dua masih STM, seorang lagi kuliah di akademi kebidanan," katanya bangga.

N biasa datang ke kawasan jalur kereta selepas magrib dan baru pulang pada dini hari. N mengaku mendapat cukup banyak penghasilan dari pekerjaannya. Setiap melayani tamu dia dibayar antara Rp70.000 dan Rp100.000. Setiap hari hampir selalu ada tamu yang menggunakan jasanya.

Dia sebenarnya merasa hina dan kotor melakukan pekerjaan ini. Ia beberapa kali pernah mencoba pekerjaan lain, tetapi tak bertahan lama.

"Pernah kerja di salon, tetapi dapatnya cuma sedikit, tidak cukup untuk hidup di sini," katanya. Ia pun kemudian kembali bekerja di jalur kereta.

N akan mengais rupiah di sana sampai semua anaknya menyelesaikan sekolah dan memiliki cukup banyak uang untuk menikmati masa tua sambil "menyucikan" diri di kampung halaman.

N tahu pekerjaannya bukan tanpa risiko. Dia sadar penyakit kelamin bisa kapan saja menyerang. Dia juga takut suatu saat penyakit itu melumpuhkan kekuatan tubuhnya.

"Makanya, tiap bulan selalu ke dokter. Mahal, sih, sekali periksa bisa keluar biaya Rp 200.000. Namun, tidak apa-apa, daripada kena penyakit macam-macam," kata dia.

Dia juga selalu menyiapkan beberapa kondom bagi para tamu meski pada akhirnya keputusan untuk menggunakan pengaman ada di tangan tamu dan kebanyakan tamu memilih tak menggunakannya dengan macam-macam alasan.

Selain itu, N berusaha menangkal penyakit dengan mengonsumsi antibiotik tiap hari. Ia tidak tahu penggunaan obat antibiotik yang tidak sesuai indikasi dan aturan akan merusak hati.

Sisi gelap lain di sisi lain kawasan Jakarta Utara, sebuah kolong jembatan yang pada siang hari hanya dihuni seorang perempuan tua dan tumpukan jala nelayan berwarna kehitaman menjadi saksi kegiatan prostitusi tersembunyi.

Pada malam hari puluhan perempuan mendatangi kolong jembatan di wilayah Cilincing itu untuk menawarkan jasa seks, salah satunya adalah Y (34), perempuan asal Painan.

Setiap malam menjelang, suami Y, seorang nelayan yang beberapa bulan terakhir menganggur karena laut sedang tidak ramah, mengantar dia ke kolong jembatan untuk menjual jasa seks kepada pria-pria iseng.

Dalam kegelapan kolong, perempuan beranak dua itu bergabung dengan kerumunan laki-laki tua-muda serta perempuan-perempuan lain yang sebagian besar mengenakan celana pendek dan kaus ketat.

Temaram lampu minyak penjual kudapan dan udara malam yang mengaduk bau amis jala, amonia, serta macam-macam keringat dan parfum menemani para perempuan menebar pesona, berusaha menarik perhatian para calon penyewa tubuh.

Perempuan itu duduk di antara jala atau lantai beralas tikar bersama para lelaki, sepertinya mengobrol. Setelah beberapa saat, seorang laki-laki dan perempuan berdiri lantas berjalan ke arah antrean pasangan di depan sebuah tenda terpal yang tampaknya menjadi tempat pemberian layanan.

Y, yang tiba di kolong sekitar pukul 22.00 WIB, mengaku sudah melayani dua tamu pada pukul 02.00 WIB. Ia hanya hanya mendapat uang Rp 50.000 dari dua tamu dan Rp 10.000 di antaranya harus dibayarkan kepada pemilik persewaan tenda.

"Biasanya satu tamu Rp 30.000 sampai Rp 35.000. Ini lagi sepi, pada enggak ada duit, jadi tawaran segitu terpaksa diambil juga daripada enggak dapat duit," kata dia.

Saat sang suami menganggur, Y harus mendapatkan uang untuk membayar sewa kamar kos Rp 250.000 per bulan serta biaya lain untuk bertahan hidup.

"Kalau tidak, bagaimana kami mau makan dan bayar sewa kamar," katanya.

Tidak seperti N, perempuan yang sejak dua tahun lalu menjadi penjual jasa seks di kolong jembatan dan belum berniat mencoba pekerjaan lain itu tidak terlalu menghiraukan penyakit menular seksual.

Dia mengaku tak pernah sakit. "Paling cuma gatal-gatal," katanya.

Dia tidak pernah menyiapkan kondom, bahkan tidak mau tamunya menggunakan kondom dengan alasan "tidak enak".

Hanya sesekali, saat merasa kesehatannya terganggu, Y mengonsumsi antibiotik atau menggunakan bahan lain yang dia pikir bisa membunuh kuman dan menghilangkan gangguan.

"Selama ini tidak pernah sakit, sih, soalnya tiap hari pulang dari sini selalu dibersihkan pakai odol supaya kuman-kuman pada mati. Kalau gatal-gatal, biasanya minum Amoxicilin atau Supertetra langsung sembuh," katanya.

Beberapa meter dari kolong jembatan gelap tempat Y bekerja, kafe-kafe dan tempat karaoke berhias gemerlap lampu aneka warna berdiri berderet, memutar bermacam lagu dangdut dengan volume tinggi memekakkan telinga secara bersamaan.

Perempuan-perempuan dengan riasan muka, yang kebanyakan mengenakan celana sepanjang satu setengah jengkal dan kaus tanpa lengan, duduk di kursi-kursi plastik di depan kafe dan tempat karaoke; beradu daya tarik demi mendapatkan uang dari pria-pria hidung belang pencari jasa seks.

"Lihat betapa muda-mudanya mereka," kata Baby saat melewati deretan bangunan yang pada siang hari hanya tampak seperti rumah-rumah papan kecil di antara permukiman nelayan yang padat dan kumuh, dengan tali penuh jemuran baju setengah kering di antaranya.

Pemandangan serupa terlihat di sebuah perkampungan yang ada di bagian lain wilayah Cilincing, tak jauh dari perairan berwarna kelam penuh sampah tempat nelayan mengistirahatkan perahu.

Di sana, sekitar 100 bangunan kafe dan tempat karaoke dengan gemerlap lampu warna-warni berdiri di antara rumah penduduk yang ada di dua kompleks rukun tetangga.

Sabtu malam, pukul 24.00 WIB, beberapa anak masih berlarian di gang kecil yang memisahkan dua deretan kafe dan tempat karaoke.

Macam-macam lagu dangdut yang diputar bersamaan dengan sangat kencang hingga menyakitkan telinga manusia membuat suasana riuh, menenggelamkan alunan merdu suara penyanyi dangdut Caca Handika yang mendendangkan lagu cinta.

Namun, keriuhan itu tak mengurangi aura muram yang mulai menyelimuti perkampungan itu saat rintik hujan turun dan kemudian menjadi deras.

Di teras sebuah tempat karaoke, beberapa perempuan muda berpakaian minim berusaha menikmati malam yang suram dengan berjoget diiringi riuh lagu dangdut sambil bersendau gurau.

Beberapa laki-laki bergabung, yang lain hanya duduk menyaksikan dari dalam ruangan dengan lampu-lampu temaram.

"Semua orang sudah tahu kalau ini tempat begituan, saya sering disuruh antar tamu dari pelabuhan ke sini," kata Sony, seorang tukang ojek yang mangkal di salah satu sudut Kota Jakarta Utara.



http://www.klikunic.com/2011/10/perempuan-perempuan-di-kelam-malam.html